KOTA KENANGAN

aku memasuki lorong-lorong di sela-sela kehidupan kotamu, terkadang aku sakit lalu kau balut aku dengan puisi doa mu. Terkadang aku merasa senang, lalu kau temani aku dengan candamu,dan bercerita tentang alam dan indahnya purnama.

Di kota itu aku tulis sepotong sajak untuk dirimu. Lalu sajak itu kau gantung di awan kotamu. Aku pun begitu. Semenjak aku pergi dari kotamu dan kembali di kotaku aku selalu mencongkel setiap kenangan yang tersisa di fikiranku, untuk ku hidangkan di setiap sarapan pagiku.

Aku ingat kau sering kehabisan udara untuk bernafas. Kau juga sering kali kehabisan mimpi-mimpi untuk kau impikan di setiap tidurmu. Aku ada di sana mengisi kembali nafasmu di lorong-lorong kehidupanmu yang panjang. Dan aku mengisi kembali cerita di setiap mimpi-mimpi tidur melammu.

Sungguh sangat menyenangkan, bila bisa bersamamu lagi. Dulu kota yang pernah kusinggahi bukan milikki. Tetapi milik sahabatku. Di mana kita singgah di situ sahabatku hidup. Jakarta yang lalu.

Wonosobo, 27 Mei 2010